Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 14 Oktober 2012

boolean

MATEMATIKA DISKRIT

"ALJABAR BOOLEAN"


Dalam blog kali ini akan menmbahas tentang Aljabar Boolean, yang sebelumnya lupa di sampaikan oleh bapak dosen. Dan Disini saya akan menjelaskan definisi tentang Aljabar Boolean yang berisikan SOP, POS & Peta Karnaugh. Berikut materinya.

 Definisi Aljabar Boolean
     

        Misalkan terdapat

-         Dua operator biner: + dan .
-         Sebuah operator uner: ’.
-         B : himpunan yang didefinisikan pada operator +, . , dan ’
-         0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.
Tupel
                   (B, +, . , ’)
disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c elemen B berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut:






Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:
  1. Elemen-elemen himpunan B,
  2. Kaidah operasi untuk operator biner dan
       operator uner,
  3. Memenuhi postulat Huntington.

ALJABAR BOOLEAN DUA NILAI


Cek apakah memenuhi postulat Huntington:

1.    Closure :  jelas berlaku

2.    Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa:

(i)  0 + 1 = 1 + 0 = 1

(ii) 1 × 0  = 0 × 1 = 0
3.    Komutatif:  jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner.

  4.    Distributif: (i) a × (b + c) = (a × b) + (a × c) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas  dengan membentuk tabel kebenaran:




 
(ii) Hukum distributif a + (b . c) = (a + b) . (a + c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).

5.    Komplemen: jelas berlaku karena Tabel 7.3 memperlihatkan bahwa:
    (i)  a + a‘ = 1, karena 0 + 0’= 0 + 1 = 1 dan 1 + 1’= 1 + 0 = 1
    (ii) a . a = 0, karena 0 . 0’= 0 . 1 = 0 dan 1 . 1’ = 1 . 0 = 0 

    Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa 
    B = {0, 1} bersama-sama dengan operator biner + dan . operator 
    komplemen ‘ merupakan aljabar Boolean.


 Ekspresi Boolean 
Misalkan (B, +, . , ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, . , ’) adalah:
(i)   setiap elemen di dalam B,
(ii)  setiap peubah,
(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 . e2, e1’ adalah ekspresi Boolean

 Mengevaluasi Ekspresi Boolean


Contoh. Perlihatkan bahwa a + ab = a + b .

Penyelesaian:
a
b
a
ab
a + ab
a + b
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1

Perjanjian: tanda titik (×) dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean, kecuali jika ada penekanan:
(i)           a(b + c) = ab + ac

(ii)                       a + bc = (a + b) (a + c)

(iii)                    a . 0 , bukan a0


Prinsip Dualitas
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +,  ×, dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti

                    .  dengan  +

          +  dengan  .

                   0  dengan  1

          1  dengan  0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.

 Contoh. 
(i)   (a . 1)(0 + a’) = 0  dualnya (a + 0) + (1 . a’) = 1

(ii)  a(a‘ + b) = ab       dualnya a + ab = a + b



 Hukum-hukum Aljabar Boolean



Contoh 7.3. Buktikan (i) a + ab = a + b   dan   (ii) a(a’ + b) = ab

Penyelesaian:

            (i) a + ab = (a + ab) + ab           (Penyerapan)

                             = a + (ab + ab)           (Asosiatif)

                             = a + (a + a’)b             (Distributif)
                             = a + 1 . b                    (Komplemen)
                 = a + b                         (Identitas) 
(ii) adalah dual dari (i)




 Fungsi Boolean

Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai

                   f : Bn => B

yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.


Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.

Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah

f(x, y, z) = xyz + xy + yz 



Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3
(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1.





Contoh.  Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:

1.    f(x) = x

2.    f(x, y) = x’y + xy’+ y’

3.    f(x, y) = x’ y’

4.    f(x, y) = (x + y)’
5.    f(x, y, z) = xyz’ 

Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk komplemennya, disebut literal.
Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z’.





Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan h dalam tabel kebenaran.

Penyelesaian:
x
y
z
f(x, y, z) = xy z
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0



Komplemen Fungsi


1. Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan

Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah 

               

Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz’ + yz), maka

    f ’(x, y, z)  = (x(yz’ + yz))’
                           =  x’ + (yz’ + yz)’
                           =  x’ + (yz’)’ (yz)’
                       =  x’ + (y + z) (y’ + z’)



2. Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas.

 Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut.



Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz’ + yz), maka

dual dari  f:                                      x + (y’ + z’) (y + z)


komplemenkan tiap literalnya:      x’ + (y + z) (y’ + z’) = f
         
Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)



  
Bentuk Kanonik


Ada dua macam bentuk kanonik:

1.    Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)

2.    Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)



Contoh: 1.  f(x, y, z) = xyz + xyz’ + xyz  à SOP
          Setiap suku (term) disebut minterm

  2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
         (x’ + y + z’)(x’ + y’ + z=> POS
Setiap suku (term) disebut maxterm
Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap






Minterm
Maxterm
x
y
Suku
Lambang
Suku
Lambang
0
0
1
1
0
1
0
1
xy
xy
xy
x y
m0
m1
m2
m3
x + y
x + y
x’ + y
x’ + y
M0
M1
M2
M3















Minterm
Maxterm
x
y
z
Suku
Lambang
Suku
Lambang
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
xyz
xyz
xy z
xy z
x yz
x yz
x y z
x y z
m0
m1
m2
m3
m4
m5
m6
m7
x + y + z
 x + y + z
x + y’+z
x + y’+z
x’+ y + z
x’+ y + z
x’+ y’+ z
x’+ y’+ z
M0
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7






Contoh 7.10. Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan POS.

     Tabel 7.10
x
y
z
f(x, y, z)
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1












Konversi Antar Bentuk Kanonik





 PETA KARNAUGH
Peta Karnaugh adalah suatu cara lain untuk mempermudah penyederhanaan fungsi Boolean.
Cara ini lebih mudah dari pada cara penyederhanaan aljabar terutama dengan 3 atau 4 Variabel (peubah) akan tetap, jika peubahnya lebih dari 6, akan lebih sulit. Peta Karnaugh di rumuskan dengan menggunakan kotak segi empat.







Terima kasih, semoga bermanfaat. 






0 komentar:

Posting Komentar